Rabu, 03 April 2013

Dialogue about “Embarrassed”


Sekar   : Emmhh.. Let’s go from here Reant!
Reant   : Why? Is something wrong?
Sekar   : Do you see that boy? The one who sits near the window?
Reant   : Yeah, I see him. Who is he?
Sekar   : Emm.. let me tell you something. But promise me you won’t laugh at me.
Reant   : OK.. You can trust me.
Sekar   : Well, I met him yesterday in a restaurant. I was waiting for my Mom. I sat near the front door and he sat on the next table in front of me. Then suddenly he turned his head around and smiling.
Reant   : oh that’s good! He was smiling to you, right? So, what’s the problem?
Sekar   : I thought that he was, but no! When stupidly I was smiling to him, suddenly came a girl from the door and walked to him.
Reant   : So he didn’t smile to you?
Sekar   : No… I was so embarrassed.
Reant   : it’s alright.. wish he doesn’t remember you.
Sekar   : Yeah… I hope so.

Pidato Perpisahan


oleh s4stika
sebagai Ujian Praktek Bahasa Indonesia




Assalamu’alaikum wr.wb.
Yth. Bapak Kepala SMA N 2 Karanganyar, Bapak Bambang Sugeng Maladi
Yth. Dewan Guru dan wali murid kelas XII SMA N 2 Karanganyar
Hadirin para undangan yang berbahagia dan teman-teman kelas XII angkatan 2013 khususnya teman-teman XII IPA 1 yang saya sayangi dan saya banggakan.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas nikmat dan hidayahNya kita dapat berkumpul di hari yang cerah ini dalam acara “Perpisahan Kelas XII SMA N 2 Karanganyar angkatan tahun 2012/2013”.
Kedua, tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada Panitia Perpisahan yang telah mengijinkan saya untuk menyampaikan sedikit sambutan pada kesempatan kali ini.
Untuk mengawali isi pidato saya, saya ingin mengucapkan beribu-ribu terimakasih untuk seluruh dewan guru dan staff karyawan SMA N 2 Karanganyar, para pahlawan tanda jasa kami yang selama ini telah berjuang dan bersabar dalam mengajar dan mendidik kami. Mengajar kami dalam memahami pelajaran dan mendidik kami dalam menghadapi dunia, bagaimana menjadi insane yang bijaksana. Semua pelajaran dan pendidikan yang Bapak/Ibu berikan akan menjadi bekal bagi kami dalam menggapai kesuksesan.
Tak lupa, saya mewakili teman-teman mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya atas segala kelakuan buruk kami selama menjadi siswa SMA N 2 Karanganyar. Semua hukuman dan nasehat dari Bapak/Ibu guru akan kami jadikan motivasi untuk menjadi lebih baik lagi.
Ehm.. dan.. sebelum melanjutkan, saya ingin semua teman-teman kelas XII SMA N 2 Karanganyar angkatan tahun 2012/2013 yang hadir di sini untuk mengepalkan tangan dan meneriakkan “AKU LULUS!!”
Terimakasih.. saya ucapkan selamat bagi kita semua. Akhirnya semua perjuangan dan kerja keras kita selama 3 tahun ini terbayar sudah. Kita akan menanggalkan seragam putih abu-abu dan… berpisah.
Setiap pertemuan selalu diiringi dengan perpisahan, selayaknya fajar yang diiringi pagi dan senja yang diiringi malam. Namun, saya harap acara perpisahan ini bukanlah benar-benar akhir dari pertemuan kita. Saya harap kelak kita akan bertemu kembali dalam suatu kebetulan ataupun acara yang disengaja.
Teman-teman yang saya sayangi,
Kelulusan kita ini bukanlah akhir dari perjuangan kita, melainkan menjadi satu Bab baru, satu awal baru dalam kehidupan kita dalam mencapai impian. Selama 3 tahun terakhir, telah kita dapatkan banyak pengalaman dan perlajaran hidup, yang tak hanya kita daptkan dari Bapak/Ibu guru namun juga dari teman-teman kita. Misalnya, dari teman yang penyayang kita belajar bagaimana bersikap seperti dia yang bisa menghargai orang lain. Dari teman yang sering terlambat, kita belajar bagaimana untuk lebih menghargai waktu. Dan masih banyak lagi.
Teman-teman yang saya sayangi,
Sekali lagi saya ucapkan selamat bagi kita semua. Selamat menggapai impian, selamat mengawali bab baru.. satu pesan dari saya, teman-teman semua Don’t u ever try to find successfulness, but just try to be the one who deserves to get that successfulness. Yang artinya jangan kalian mencari kesuksesan, tapi jadilah seseorang yang pantas mendapatkan kesuksesan. Maka kesuksesan itu akan menghampiri dengan sendirinya.
Sekian pidato yang dapat saya sampaikan, terimakasih atas perhatiannya dan apabila ada kurang lebihnya saya mohon maaf.
Wassalamu’alaikum wr.wb.

Resensi untuk Tugas Bahasa Indonesia


Sriningsih “Beranjak Dewasa”
Oleh : s4stika
                                              
Judul Cerpen         : “Ini yang Kumau”
Penulis                  : Sriningsih 
Penerbit       : Solo Pos
Tebal           : 1 halaman
Tanggal Terbit       : 22 Agustus 2010

          Cerpen karya Sriningsih ini berisi tentang sepenggal kehidupan seorang remaja bernama Fika yang sedang beranjak dewasa. Bagaimana kehidupan sekolah dan kebimbangan Fika dalam hal asmara. Namun Fika bisa mengatasi dengan tegas.
          “Kak Dio, Fika pengen omong sama Kakak to the point aja Kak, aku tahu aku ini remaja yang beranjak dewasa. Aku mulai tertarik sama Kakak, akupun mengerti perasaan Kakak, tetapi aku tidak mau hubungan sembunyi-sembunyi begini… kita masih bisa temenan kan Kak?”
          Sedemikian lugunya tokoh Fika, namun Sriningsih menggambarkan Fika sebagai tokoh yang tegas dan penurut pula.
          Melalui cerpen ini Sriningsih mampu menggambarkan bagaimana kehidupan remaja yang beranjak dewasa. Mengajarkan kepada remaja untuk mematuhi nasehat orang tua.
          Terlepas dari amanat yang ingin disampaikannya, dalam menuliskan cerpennya, Sriningsih masih belum tepat dalam menggunakan tanda baca. Pemenggalan antar kalimat dalam satu paragraph masih membingungkan. Selain  itu, butuh pemahaman tinggi dalam membacanya, karena cerita dilompat-lompat.
          Cerpen ini baik dibaca bagi para remaja, namun butuh pemahaman yang mendalam.

Woman’s Right and Responsibility


Oleh s4stika
Sebagai tugas Ujian Praktek Bahasa Inggris
Discussion Text

Have you ever heard something called “Emancipation”? I think most people will answer with “yes”. But let me ask you, what’s the first thing you remember when you hear the word Emancipation? For this question, most people probably answer R.A Kartini, right? Yeah.. it’s because she was the pioneer of the Emancipation. Everybody knows that Emancipation set the woman free to get their right as the man can get. Emancipation thinks that the woman and the man have the same right in life, and nobody can deny that. But recently, in this modern era people think that the woman’s place is it at home cause if there’s still too much Emancipation there will be a dislocation of woman’s right and responsibility.
            Some people agree that the woman’s place naturally is it at home. Because they think that if the woman works as a man, they won’t do their responsibility to take care of their household and the children. They often depend on the housemaid. And that’s not a good way to create a harmonic lovely family. Moreover, the career woman spend their most time on doing their job at the office, they go early in the morning and come back home lately at night. How could they take care of the children and the household? Maybe for them the house is just a place to take a rest and sleep, and rarely the place to get some breakfast. The children won’t recognize their mother, they’ll just know their Mom’s name and face, but they can’t feel the warm touch of a mother.
            But on the other hand, some people are still strongly agreed that the woman has the same right as the man has. So, they think that it’s absolutely wrong if people against the statement of Woman’s Freedom to get their right. The fact has proven that the woman can do what the man can do. The God has given the same potency. So, why doesn’t the woman take a chance? Besides, sometimes the woman doesn’t go to work just because of their want. But they work for the family, to help their husband on solving the finances problem of the family, or to complete the children needs. So, they’re both doing their right and the responsibility as a woman.
            What can we say about it? We just can to make an anticipation to our family, especially as a woman we should prepare our self to become a good mother, a good wife and be a good example for the family. We can do our responsibility and we can get our right.