Dahulu,
ada seorang pemuda tampan, sholeh dan pandai yang ditekan oleh orang tuanya
untuk menikah. Mereka telah mengajukan banyak usulan, dan dia menolak semuanya.
Kedua orang tuanya mulai berpikiran yang tidak-tidak atau mungkinkah dia sudah
punya seorang calon sendiri?
Bagaimanapun, setiap kali
mereka meninggalkan rumah si perempuan dia selalu berkata bahwa “dia” bukan
gadis yang ia inginkan.
Pemuda ini hanya
menginginkan seorang perempuan yang religious dan rajin. Suatu sore Ibunya
membuat sebuah pertemuan untuknya dengan seorang perempuan yang religious dan
rajin. Di sore itu, mereka berdua dibiarkan mengobrol berdua dan saling
bertanya. (Seperti yang diinginkan)
Si pemuda yang baik membiarkan
si gadis bertanya duluan,
Si gadis menanyakan begitu
banyak pertanyaan, dia bertanya tentang kehidupannya, pendidikannya,
teman-temannya, keluarganya, kebiasaanny , kegemarannya, gaya hidupnya, masa
lalunya, pengalamannya, ukuran sepatunya….
Si pemuda menjawab semua
pertanyaan si gadis tanpa lelah dan dengan sopan, dengan sebuah senyum si gadis
sadar bahwa dia memakan waktu lebih dari satu jam dan merasa ridak enak. Dia
bertanya pada si pemuda, apakah kau punya pertanyaan?
Pemuda itu menjawab, tidak
apa-apa aku hanya punya 3 pertanyaan untukmu.. si gadis berpikir Wow hanya 3
pertanyaan, silahkan…
Pertanyaan pertama : Siapa
yang paling kau cintai di dunia ini?
Si gadis menjawab : Ah pertanyaan mudah, tentu Ibuku,
Si pemuda tersenyum
^^^^^^
Pertanyaan kedua : Kau
bilang kau suka membaca Al-Qur’an, bisa kau katakana padaku surat mana yang
pahami artinya?
Mendengar pertanyaan itu pipi si gadis memerah, ia malu lalu
menjawab : Aku belum hapal satupun, tapi aku berharap segera bisa, insyaAlloh
jika aku sedikit tidak sibuk.
^^^^^^
Pertanyaan ketiga : Aku
sudah pernah didekati oleh gadis yang ingin menikah denganku dan dia jauh lebih
cantik darimu. Lantas kau, kenapa aku harus menikahimu?
Mendengar pertanyaan ini si gadis begitu marah, dia lalu berlari
menuju orang tuanya, dia bilang tidak mau menikahi pemuda ini, dia menghina
kecantikan dan kepandaianku.
^^^^^^^
Akhirnya
tidak ada kesepakatan atas sebuah pernikahan. Kedua orang tua si pemuda sangatlah
marah, “Apa yang telah kau tanyakan padanya sehingga dia begitu marah? Kedua
orang tuanya sangat baik. Dan mereka sangat religious seperti yang kau
inginkan. Sebenarnya apa yang kau tanyakan pada gadis itu???? Beri tahu kami!!”
- Si pemuda menjawab, “Pertama aku menanyakan padanya, siapa yang paling ia cintai di dunia ini? Dan dia menjawab Ibunya” orang tuanya menjawab “Apa yang salah dengan jawaban itu?” si pemuda menjawab “Tak seorangpun Muslim hingga dia mencintai Allah dan Rasulnya (SAW) lebih dari siapapun di dunia ini. Jika seorang perempuan mencintai Allah dan Rasul lebih dari siapapun, maka dia akan mencintai dan menghormatiku, dan akan terus setia kepadaku karena cinta dan ketakutannya pada Allah, dan kami bisa saling berbagi karena cinta ini lebih dahsyat daripada nafsu akan keindahan.”
------------------------------------
- Si pemuda lalu berkata, “Lalu aku bertanya kepadanya, kamu sudah banyak membaca Al-Qur’an bisakah kamu memberitahuku salah satu makna dari surat? Dan ia menjawab tidak, dia belum punya waktu untuk itu, lalu aku teringat suatu hadits “ semua manusia, mati kecuali mereka yang mempunyai pengetahuan.” Dia sudah hidup 20 tahun dan bilang dia BELUM punya waktu, untuk mencari pengetahuan kenapa aku harus menikahi seorang perempuan yang tidak tahu hak dan kewajibannya, dan apa yang akan ia ajarkan kepada anak-anakku nanti kecuali sebuah kecerobohan karena seorang Ibu adalah sekolah dan guru yang terbaik. Dan seorang perempuan yang tidak punya waktu untuk Allah tidak akan punya waktu untuk suaminya.”
------------------------------------
- “Pertanyaan ketiga yang aku tanyakan adalah, sudah banyak gadis-gadis yang lebih cantik dari dirimu yang mendekatiku untuk menikah denganku, lalu kenapa aku harus memilihmu? Itulah kenapa dia mulai marah.” Kedua orang tua si pemuda berkata bahwa itu adalah pertanyaan yang mengerikan kenapa kau menanyakan hal seperti itu? Kami akan kerumah mereka dan meminta maaf. Si pemuda menjawab, “Aku menanyakan itu dengan tujuan untuk menguji apakah dia bisa mengendalikan kemarahannya. Rasululloh (SAW) berkata, “jangan marah, jangan marah, jangan marah” saat ditanya bagaimana menjadi sholeh, karena kemarahan itu berasal dari setan. Jika seorang perempuan tidak bisa mengendalikan emosi pada seseorang yang baru saja ditemuinya, apakah menurut kalian dia bisa mengendalikan kemarahan pada suaminya??”
-------------------------------------------
Jadi… apa yang dapat kita
pelajari dari cerita ini???
Please leave a comment :)
source : a FanPage from Facebook
Tidak ada komentar:
Posting Komentar