Minggu, 31 Maret 2013

Biografi Ringkas Raden Ajeng


oleh s4stika sebagai tugas Bahasa Indonesia
1.      Identitas
·         Nama Lengkap                 :  Raden Ajeng Katini/ Raden Ayu Kartini
·         Tempat/Tanggal lahir       :  Jepara, Jawa Tengah/ 21 April 1879
·         Tempat/Tanggal Wafat    :  Rembang, Jawa Tengah/ 17 September 1904
·         Nama Ayah                      :  R.M Sosroningrat
·         Nama Ibu                          :  M.A Ngasirah
·         Nama Suami                     :  R.M.A.A. Singgih Djojo Adhiningrat (1903).
·         Nama Anak                      : R.M Soesalit
2.      Pendidikan
·         ELS (Europese Lagere School).
3.      Karya
·         Door Duisternis tot Licht yang arti harfiahnya "Dari Kegelapan Menuju Cahaya".
·         Habis Gelap Terbitlah Terang: Boeah Pikiran,
·         Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya
·         Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-1904
·         Kartini Surat-surat kepada Ny RM Abendanon-Mandri dan suaminya
·       Aku Mau ... Feminisme dan Nasionalisme. Surat-surat Kartini kepada Stella Zeehandelaar 1899-1903
4.      Pengalaman
§  Diperbolehkan bersekolah hingga usia 12 tahun, setelah itu dipingit
§  beberapa kali mengirimkan tulisannya dan dimuat di De Hollandsche Lelie.
§  Aktif bersahabat pena dengan teman-teman di Eropa
§  Mendapatkan kesempatan dari Departemen Pengajaran Belanda untuk belajar di Belanda
5.      Prestasi
Berkat perjuangan dan semangat R.A Kartini yang tanpa putus asa, kini kaum wanita mendapatkan hak-hak yang seharusnya. Emansipasi wanita Kartini merupakan prestasi besar beliau yang memberikan revolusi besar bagi budaya bangsa yang akhirnya membawa kemajuan dan sesuai dengan perkembangan zaman di era globalisasi seperti sekarang ini.
6.      Kendala
·         Saat hendak melanjutkan studi di Negeri Belanda tidak jadi, karena akan dipinagkan oleh Ayahnya dengan R.M.A.A. Singgih Djojo Adhiningrat.
·         Meski memiliki seorang ayah yang tergolong maju karena telah menyekolahkan anak-anak perempuannya meski hanya sampai umur 12 tahun, tetap saja pintu untuk ke sana tertutup. Kartini sangat mencintai sang ayah, namun ternyata cinta kasih terhadap sang ayah tersebut juga pada akhirnya menjadi kendala besar dalam mewujudkan cita-cita. Sang ayah dalam surat juga diungkapkan begitu mengasihi Kartini. Ia disebutkan akhirnya mengizinkan Kartini untuk belajar menjadi guru di Betawi, meski sebelumnya tak mengizinkan Kartini untuk melanjutkan studi ke Belanda ataupun untuk masuk sekolah kedokteran di Betawi

7.      Yang patut kita teladani dari sosok R.A Kartini adalah semangat juang, cita-cita, tekad, perbuatan dan ide-ide besarnya yang membawa perubahan positif bagi budaya bangsa yang besar. Keberanian dan pengorbanan yang tulus mampu menggugah kaumnya dari belenggu diskriminasi. EMANSIPASI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar