Senin, 26 Mei 2014

Kunanti Tangismu, Sayang


s4stika

    Jantung Mina bergemuruh dengan guntur bandang berkumandang. Dunianya gelap seketika, berputar tidak pada porosnya, dan membuat Mina lunglai. Mina akhirnya tumbang tak berdaya, terduduk lemah dengan mata yang mulai memanas. Mina duduk bersimpuh dengan pikiran penuh pertanyaan yang kian berputar bagaikan kincir angin Belanda yang tertiup angin sepoi. Bukan, bukan angin sepoi yang tenang lagi, kini pertanyaan-pertanyaan itu kian berputar menyerupai angin topan memporak-porandakan segala yang diterjangnya.

Sabtu, 24 Mei 2014

Menuai “Janji Langit”nya AISHWORO AnG



PARAGRAF YANG BAGUS (y) :


     “… Jika memang kamu tidak berhasil masuk UMY, itupun sesungguhnya bukanlah sebuah kegagalan. Kamu telah berhasil menaklukan rasa takutmu. Dan yakinlah kamu akan diterima oleh ilmu sebagai orang yang merindukannya.”
     Begitulah kalimat yang kerap kali dia dengungkan kepadaku. Sebuah untaian kata sederhana dan seringkali dikhutbahkan banyak orang. Namun, bila yang mengatakannya adalah seorang sahabat yang tulus, lain rasanya. Kata-kata sahabat sejati adalah cahaya matahari yang menerangi kegelapan dalam nebula hati.

Minggu, 11 Mei 2014

Tentang "Bekisar Merah"nya Ahmad Tohari


sampul depan
Sampul Belakang : BEKISAR, unggas elok hasil silang antara ayam hutan dan ayam biasa sering menjadi hiasan rumah orang-orang kaya. Dan, adalah Lasi yang berayah bekas serdadu Jepang; kulitnya yang putih dan matanya yang khas membawa dirinya menjadi bekisar untuk hiasan sebuah gedung dan kehidupan megah seorang lelaki kaya di Jakarta. Lahir dalam keluarga petani gula kelapa sebuah desa di pedalaman, Lasi terbawa arus sejarah hidupnya sendiri dan berlabuh dalam kemewahan itu dan rela membayarnya dengan kesetiaan penuh pada Pak Han, seorang suami tua yang sudah lemah. Namun Lasi gagap ketika menemukan nilai perkawinannya dengan Pak Han hanya sebuah keisengan, main-main. Longgar, dan di mata Lasi sangat ganjil.

Jumat, 09 Mei 2014

Diary Sang Zombiegaret : Mencium Naraku


s4stika


Rasanya masih bisa kukenang sebatang lintingan tembakau di atas meja yang dulu selalu menemani sepiku. Rasanya masih bisa kuhirup aroma kepulan asap yang dulu terasa begitu menggelorakan sistem respirasiku. Dan rasanya masih bisa kuingat tawaku saat memperlakukan asap yang keluar dari hidungku sebagai mainan paling lucu seperti halnya anakku Nara yang sedang memainkan boneka beruangnya.

Rabu, 07 Mei 2014

Pendidikan dalam Kacamata Islam

Esai sebagai tugas Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Fisika 2013
FKIP Universitas Sebelas Maret


Pendidikan. Jika ditanya apa kata dasar dari pendidikan, maka saya akan bingung sendiri. Pendidik kah? Didikan kah? Atau hanya ‘didik’ saja? Tapi ‘didik’ lebih mirip dengan nama seorang teman. Dan setelah saya masukan kata kunci pada pencarian google, saya menemukan sebuah tautan yang berisi paragraph :