Sabtu, 31 Agustus 2013

The One to be Blamed..


Oleh s4stika

            Mentari dhuha pagi ini begitu hangat menyentuh kedua pipi Safira. Namun, kehangatan itu dirasakan panas baginya. Dengan gelisah gadis itu melongokkan kepala ke selatan, berharap sebuah kendaraan roda empat bertuliskan Sinar Jaya mendekat ke arahnya. Dan untuk kesekian kalinya ia menengok penunjuk waktu yang melingkar di pergelangan tangannya, sudah pukul 06.50. Mata Safira membelalak dan ia semakin gelisah, kenapa harus di hari pertama masuk sekolah?? batinnya.

My Idol [Part 2]


Sebulan sudah aku memulai aktifitas kuliah kembali. Aku masih merindukannya, masih mengingat senyumnya. Roro apa kabar? Iseng, aku membuka-buka pesan lama di handphone-ku. Tiba-tiba ada sebuah pesan yang berisi ucapan “selamat diterima di UI” dari sebuah nomor tak bernama. Aku ingat sekali itu gaya SMS Roro, pesan tanpa ekspresi. Pesan itu dia kirim dua tahun yang lalu. Apa nomornya ini masih aktif? Aku mengirim pesan kosong ke nomor itu, siapa tahu masih aktif. Dan ya! nomor Roro masih aktif! Hatiku menjadi berdebar tak karuan. Ada pesan balasan tak lama kemudian dan ini percakapan singkat kami;

Jumat, 30 Agustus 2013

My Idol [Part 1]


oleh : s4stika

            Hari nan suci yang dinanti-nantikan seluruh umat muslim dunia segera tiba, hari besar yang disebut Iedul Fitri. Dan sepekan sebelum bulan suci penuh berkah ini berakhir aku memutuskan untuk kembali ke kampung halaman di Semarang. Setibanya di rumah aku mulai membereskan kamarku yang lama tak berpenghuni. Ndak ada barang berserakan memang, tapi debu mengendap di mana-mana. Mungkin Ibu terlalu lelah menjahit seharian sehingga tak sempat mengurus kamarku ini. Aku mulai membereskan ranjang, meja dan almari. Saat itulah tiba-tiba aku menemukan sebuah stofmap berisi dokumen-dokumen masa SMA. Aku tersenyum kecil dan membukanya, ada ijazah, SKHUN, legalisiran, rapor dan ada buku kenangan. Ah jadi ingin membuka buku kenangan itu untuk mengingat kenangan lama. Kubuka satu-persatu mulai dari kelas lain yang sebagian besar aku tidak mengenal. Sampai bagian akhir yaitu kelasku, XII IPS 3. Kulihat senyum teman-teman lamaku, pose mereka yang lucu, dan pakaian-pakaian jadul yang kami kenakan, sampai aku melihat senyum khas itu.. senyum yang dulu amat kusuka. Senyum manis yang sampai sekarang masih membuat hatiku sakit tiap melihatnya karena mengetahui kenyataan bahwa pemilik senyum itu tak dapat kumiliki.
            Namanya Royan Prasetya Utama. Pria manis yang menjadi impianku selama tiga tahun di SMA.

Kamis, 29 Agustus 2013

“Love Latte”


Oleh : s4stika

            Namaku Illa dan ini adalah ketiga kalinya aku ke sini, sebuah coffee shop sunyi di pinggir kota kecilku . Di depanku berserakan kertas-kertas tugas kuliah yang terbengkalai kuabaikan, dan tentunya secangkir kopi yang masih setengah. Aku nyaman walaupun hanya berada di sini tanpa melakukan apapun, hanya dengan berada di sini. Menatap ke luar jendela, menatap pemandangan kota kecil yang sepi. Aku bersyukur telah menemukan tempat ini. Saat itu aku sedang membereskan barang-barang peninggalan almarhum Ayahku di kamar beliau, lalu tanpa sengaja sebuah dompet terjatuh dari lemari dan aku menemukan secarik kertas yang bertuliskan alamat Coffee Shop ini. Karena penasaran, maka aku mencari alamat ini dan menemukan tempat ini empat hari yang lalu.
            Saat pertama memasuki Coffee Shop ini, kesan pertama yang kurasakan adalah nyaman, mungkin karena kesunyianya.

Sempurna


oleh s4stika

Apa yang kau lakukan saat kau harus memilih antara orang-orang yang kau sayang?
Apakah kau menghitung kelopak mawar hingga habis?
Atau menghitung kancing bajumu?
Tak satupun dari pilihan itu yang kulakukan. Kebanyakan orang terdekatku berkata bahwa aku harus mengikuti apa kata hatiku, tapi setelah aku menuruti nasehat mereka kenapa mereka tidak bisa menerima apa kata hatiku? Mungkin faktanya seharusnya aku tak menuruti apa kata hatiku, tapi apa kata otakku.
Ini kisahku, tentang bagaimana aku mengakhiri masa SMA-ku.