oleh : s4stika
Hari nan suci yang
dinanti-nantikan seluruh umat muslim dunia segera tiba, hari besar yang disebut
Iedul Fitri. Dan sepekan sebelum bulan suci penuh berkah ini berakhir aku
memutuskan untuk kembali ke kampung halaman di Semarang. Setibanya di rumah aku
mulai membereskan kamarku yang lama tak berpenghuni. Ndak ada barang berserakan memang, tapi debu mengendap di mana-mana.
Mungkin Ibu terlalu lelah menjahit seharian sehingga tak sempat mengurus
kamarku ini. Aku mulai membereskan ranjang, meja dan almari. Saat itulah tiba-tiba
aku menemukan sebuah stofmap berisi dokumen-dokumen masa SMA. Aku tersenyum kecil
dan membukanya, ada ijazah, SKHUN, legalisiran, rapor dan ada buku kenangan. Ah
jadi ingin membuka buku kenangan itu untuk mengingat kenangan lama. Kubuka
satu-persatu mulai dari kelas lain yang sebagian besar aku tidak mengenal.
Sampai bagian akhir yaitu kelasku, XII IPS 3. Kulihat senyum teman-teman
lamaku, pose mereka yang lucu, dan pakaian-pakaian jadul yang kami kenakan, sampai
aku melihat senyum khas itu.. senyum yang dulu amat kusuka. Senyum manis yang
sampai sekarang masih membuat hatiku sakit tiap melihatnya karena mengetahui
kenyataan bahwa pemilik senyum itu tak dapat kumiliki.
Namanya Royan Prasetya
Utama. Pria manis yang menjadi impianku selama tiga tahun di SMA.